METODOLOGI PEMBELAJARAN TAFSIR PART IV


BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
            Dari hasil penelitian yang dilakukan tentang metode pembelajaran Kitab Tafsir di Pondok Pesantren Rojaul Huda, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.  Metode yang digunakan dalam pembelajaran/pengajian Kitab Tafsir di Pesantren Rojaul Huda, Kec. Lembang terdiri dari 4 metode, yatiu :

a.  Metode Sorogan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode sorogan pada pembelajaran kitab tafsir di Pondok Pesantren Rojaul Huda adalah sebagai berikut : Pengasuh menerjemahkan satu persatu ayat al-Qur’an yang akan dibahas; Setelah selesai  penerjemahan, satu persatu dari santri mengulang beberapa kali; Lalu, satu persatu dari santri menghadap ke pengasuh (biasanya duduk di depan meja pendek yang telah disediakan) membacakan hasil penerjemahan sebelumnya; Selanjutnya, pengasuh menilai hasil yang dibacakan santri sambil memberikan koreksi terhadap bacaan santri tersebut, dan ini sangat bervariasi tergantung kemampuan santri.
b.  Metode Bandongan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode bandongan pada pembelajaran kitab tafsir di Pondok Pesantren Rojaul Huda adalah sebagai berikut : Pengasuh menerjemahkan satu persatu ayat al-Qur’an yang akan dibahas sebagaimana halnya dalam metode sorogan; Setelah selesai  penerjemahan, pengasuh menjelaskan makna yang terkandung dalam ayat tersebut secara komprehenshif; Santri memperhatikan bacaan dan melakukan pendhabitan harokat terhadap ayat tersebut sekaligus memberikan tanggapan terhadap materi yang disampaikan oleh pengasuh; Pada tahap akhir, pengasuh melakukan penilaian terhadap kemampuan santri, baik terhadap bacaan hasil terjemahan, ataupun terhadap penerangan materi yang sudah disampaikan.
c.  Metode Mudzakarah
Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode mudzakarah pada pembelajaran kitab tafsir di Pondok Pesantren Rojaul Huda adalah sebagai berikut : Pengasuh bersama santri berkumpul di suatu hari yang sudah ditentukan sebelumnya oleh pengasuh; Pengasuh membahas materi-materi pokok dari semua materi pengajian kitab tafsir yang sudah dijelaskan sebelumnya dengan memberikan beberapa analogi dari masalah yang dibahas; Setelah itu, sebagian santri disuruh menjelaskan ulang materi yang sudah dijelaskan, sementara yang lain menambahkan dan juga memberikan komentar.
d.  Metode Ceramah
Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ceramah pada pembelajaran kitab tafsir di Pondok Pesantren Rojaul Huda adalah sebagai berikut : Langkah pertama dalam metode ceramah pada dasarnya hampir sama dengan metode bandongan; Setelah selesai penerjemahan, pengasuh membahas dan menceritakan secara luas kronologi turunnya ayat (asbab an-nuzul dari sebuah ayat); Sementara itu santri hanya mendengarkan, memahami dan memberikan pertanyaan seputar materi yang sedang dibahas
2.  Dalam menggunakan metode yang digunakan dalam pengajian kitab tafsir di Pondok Pesantren Rojaul Huda, Kec. Lembang, Bandung Barat terdapat beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung diantaranya adalah :
a.    Kharisma seorang Kyai/Ustadz
b.    Kemampuan Kyai/Ustadz dalam pengolahan kata (retorika)
c.    Faktor pendukung teknis lainnya
Sedangkan faktor-faktor penghambatnya antara lain adalah :
a.    Tingkat heterogenitas santri
b.    Sedikitnya kitab reverensi yang dimiliki santri
c.    Rendahnya keberanian santri untuk bertanya
3.  Hasil yang dicapai dari pembelajaran/pengajian kitab tafsir di Pondok Pesantren Rojaul Huda, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat adalah sebagai berikut :
a.  Hasil yang diraih oleh Santri :
Hasil yang diraih oleh santri dari hasil pengajian dan pembelajaran kitab tafsir dengan menggunakan berbagai metode yang digunakan adalah diantaranya mengamalkan kembali hasil pembelajaran kitab tafsir di lingkungannya dan bahkan sampai mendirikan sebuah pesantren di lokasi masing-masing, seperti : K.H. Tajuddin (pimpinan Ponpes Al-Abror, Kersamanah, Bandung Barat); K.H. Ade Sirojudin (pimpinan Ponpes Nurul Iman, Cibiuk, Bandung Barat); K.H. Dede Sulaeman (pimpinan Ponpes Riyadhul Masakin, Bl. Limbangan, Bandung Barat); K.H. Ade Hidayat (pimpinan Ponpes Al-Hidayah, Bl. Limbangan, Bandung Barat); K.H. Asep Nanjung (pimpinan Ponpes Al-Huda, Cicalengka, Bandung) dan lain sebagainya.
b.  Hasil yang diraih oleh masyarakat
Sementara itu hasil yang diraih oleh masyarakat dengan adanya pembelajaran kitab tafsir dengan berbagai metode yang digunakannya adalah lebih memahami terhadap tafsiran dari ayat-ayat al-Qur’an. Selain itu, mereka dapat mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung dalam ayat-ayat al-Quran tersebut di dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, terciptalah sebuah masyarakat yang religius, Islami dan berperadaban atau yang disebut dengan masyarakat madani.
B. Saran-Saran
            Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis sampaikan beberapa saran yang ditujukan pada unsur-unsur yang ada dalam proses pembelajaran kitab tafsir terutama mengenai penggunaan metode yang digunakan dalam pengajian kitab tafsir di Pondok Pesantren Rojaul Huda, yakni :
1.  Pengasuh Pengajian Kitab Tafsir
Proses pembelajaran kitab tafsir al-Qur’an yang selama ini berlangsung telah berjalan dengan baik dan efektif. Pengasuh dengan metode pembelajaran yang diterapkan, penulis pandang sudah mampu mentransformasikan nilai-nilai dalam kajian tafsir ayat al-Qur’an. Untuk lebih mengoptimalkan pencapain hasil pembelajaran kitab tafsir, kiranya pengasuh perlu :
a.       Mempertahankan dan terus meningkatkan penerapan metode-metode yang sudah dilaksanakan dalam mentransfer nilai-nilai yang terkandung dalam ayat-ayat al-Qur’an.
b.      Mengefektifkan penggunaan waktu pembelajaran sehingga dapat diakhir tepat waktu. Dengan demikian, santri atau jama’ah tetap konsentrasi dalam mengikuti proses pembalaran.
2.  Kepada Santri Pengajian Kitab Tafsir
Kepada santri atau jamaah pengajian kitab tafsir di Pondok Pesantren Rojaul Huda, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat penulis sampaikan saran-saran sebagai berikut :
a.    Mengusahakan dapat membawa kitab rujukan atau buku catatan dalam setiap mengikuti proses pembelajaran kitab tafsir.

b.    Lebih berani dalam mengungkapkan permasalahan-permasalahan yang akan ditanyakan untuk merespon materi yang disampaikan oleh pengasuh.

0 comments:

Copyright © 2013. BloggerSpice.com - All Rights Reserved
Customized by: MohammadFazle Rabbi | Powered by: BS
Designed by: Endang Munawar