ABSTRAKSI
MUHAMMAD
NAJIB HASSAN AL-BANNA :
“Metode Pembelajaran Bandongan Kitab Jalalain Di Pesantren Rojaul Huda
(Penelitian di Pondok Pesantren Rojaul Huda, Kec. Lembang, Kab. Bandung
Barat)”.
Dalam
kehidupan sehari-hari, istilah pembelajaran dalam Islam sudah cukup dikenal
oleh masyarakat, karena hal itu merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
upaya kaum muslimin di dalam mengamalkan kewajiban agama. Salah satu jenis
lembaga pendidikan Islam yang secara historis sangat urgen menciptakan
pembelajaran agama Islam adalah pondok pesantren.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif dan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan
dan menganalisis penerapan metode pembelajaran bandongan dalam kitab jalalain,
faktor-faktor yang mendukung dan menghambatnya serta hasil yang dicapai dari penerapan metode pembelajaran kitab jalalain di Pondok Pesantren Rojaul Huda, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat.
Sebagai lembaga pendidikan, pondok peantren mempunyai metode pembelajaran
tersendiri dan ini menjadi ciri khas sistem pengajaran / metodik-didaktik yang
lain dari sistem-sistem pengajaran yang dilakukan di lembaga formal. Diantaranya metode pembelajaran yang digunakan di pondok pesantren
adalah metode bandongan pada pembelajaran kitab
jalalain.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah dengan cara teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
Sedangkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis logika untuk
data kualitatif, yang meliputi : penelaahan seluruh data dari berbagai sumber,
wawancara, observasi dan studi dokumentasi, unitasi data, mengkategorisasi
data, menentukan uji keabsahan data, dan penafsiran data.
Hasil
penelitian menunjukkan : (1) Metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
kitab jalalain di Pondok Pesantren Rojaul Huda, Kec. Lembang, Kab. Bandung
Barat adalah Metode Bandongan, (2) Faktor-faktor yang mendukung pembelajaran
kitab jalalain adalah : 1). Kharisma seorang Kiyai/Ustadz, 2). Kemampuan
Kiyai/Ustadz dalam pengolahan kata (retorika bahasa), 3). Faktor pendukung
teknis lainnya. Sedangkan faktor-faktor yang menghambatnya adalah : 1). Tingkat heterogenitas santri yang tinggi, 2).
Sedikitnya kitab reverensi yang dimiliki santri ; 3). Rendahnya keberanian
santri untuk bertanya dan memberikan komentar. (3). Hasil yang dicapai oleh
santri ; 1) santri dapat dengan mudah mempelajari dan memahami jalalain dari
sebuah ayat dalam al-Qur’an, selain itu santri dapat mengamalkan metode
pembelajaran kitab tefsir tersebut dengan mengajarkan kepada masyarakat di
lokasi masing-masing. 2). Hasil yang dicapai oleh masyarakat ; dapat memahami
ajaran-ajaran Islam dengan lebih mendalam karena mengetahui langsung dari sumber
pokok ajaran Islam yakni al-Qur’an, selain itu dapat mengamalkan ajaran-ajaran
Islam tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan meningkatkan nilai
keimanan dan ketaqwaanya kepada Allah SWT.
0 comments: