SEJARAH PERADABAN ISLAM DAULAH BANI ABBASIYAH


SEJARAH PERADABAN ISLAM
DAULAH BANI ABBASIYAH








Nama Kelompok :
1)    Hegar Al Bukhari
2)    Malik Mutaqin
3)    Mega nyimas khadija


SEKOLAH TINGGI DARUL ARQAM MUHAMMADIYAH GARUT
TAHUN AJARAN
2020/2021



KATA PENGANTAR
      Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga daya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sejarah Peradaban Daulah Bani Abbasiyah ini tepat pada waktunya.
      Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Endang Munawar. M.Pd.I. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang apa itu agama bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
      Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Endang Munawar. M.Pd.I.  yang telah meberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
      Saya juha mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah  membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
      Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini


Garut, 12 April 2020,

Penulis


DAFTAR ISI
1)      KATA PENGANTAR............................................................................................    (i)
2)      DAFTAR ISI..........................................................................................................    (ii)
3)      PENDAHULUAN..................................................................................................    (1)
A.    LATAR BELAKANG................................................................................    (1)
B.     RUMUSAN MASALAH............................................................................    (1)
4)      PEMBAHASAN ....................................................................................................    (2)
5)      KESIMPULAN.......................................................................................................    (3)
6)      PENUTUP...............................................................................................................    (4)




PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Dalam peradaban ummat Islam, Bani Abbasiyah merupakan salah satu bukti sejarah peradaban ummat Islam yang terjadi. Bani Abbasiyah merupakan masa pemerintahan ummat Islam yang memperoleh masa kejayaan yang gelimang. Pada masa ini banyak kesuksesan yang diperoleh Bani Abbasiyah, baik itu dibilang Ekonomi, Polotik, dan Ilmu Pengetahuan. Hal inilah yang perlu kita ketahui sebagai acuan semangat bagi generasi ummat Islam bahwa peradaban ummat Islam itu pernah memperoleh masa keemasan yang melampaui kesuksesan negara-negara Eropa. Dengan kita mengetahui bahwa dahulu peradaban ummat Iskam itu diakui oleh seluruh dunia, maka akan memotifasi sekaligus menjadi ilmu pengetahuan kita mengenai sejarah peradaban umat Islam sehingga kita akan mencoba untuk mengulangi masa keemasan itu kembali nantinya oleh generasi ummat Islam saat ini.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana ssejarah berdirinya Bani Abbasiyah?
2.      Seperti apa masa kekuasaan Bani Abbasiyah?
3.      Apa saja yang diperoleh pada masa kejayaan Bani Abbasiyah?
4.      Apa faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran Bani Abbasiyah?
5.      Bagaimana akhir masa kekuasaan Bani Abbasiyah?


PEMBAHASAN
A.   PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI BANI ABBSIYYAH
Kekhalifan Abbasiyah atau Bani Abbasiyah merupakan kekhalifahan keedua Islam yang berkuasa di Baghdad, Irak. Pada masanya kekhalifahan Abbasiyah berkembang pesat dan menjadikan Islam sebagai pusat pengetahuan dunia.
Kekuasaan dimulai setelah merebutnya dari Bani Umayyah dan menaklukkan semua wilayahnya kecuali Andalusia. Bani Abbasiyah merujuk kepada keturunan paman termuda Nabi Muhammad seperti yang diceritakan dalam sejarah peristiwa Isra mi`raj, Abbas bin Abdul Muthalib (566 – 652) dan itu sebabnya juga masih termasuk kepada Bani Hasyim.
Anggota dari Bani Umayyah yang selamat dari Damaskus da menuju Spanyol dengan menyebrangi Laut Tengah lalu mendirikan Kekhalifaan Umayyah. Keturunan bani Umayyah yang selamat memerintah Spanyol untuk waktu yang lama.
Bani Abbasiyah menjadi disnati kekhalifahan terlama sepanjang sejarah berdirinya agama Islam yang berkuasa mulai tahun 750 M – 1258 M ( 132 H – 656 H), ibu kota pemerintahan dipindahkan ke Baghdad dari Damkus pada 762 M. Dalam sejarah berdirinya dinasti Abbasiyah, mereka memerintah seluruh Asia Barat  dan Afrika Utara.
Bani Abbasiyah lebih fokus kepada dataran Irak dan Iran daripada wilayah pesisir seperti Israel, Suriah, Lebanon dan Mesir. Baghdad dengan cepat berkembang menjadi kota besar dan maju dihuni oleh sekitar hampir setengah juta orang pada tahun 800-an Masehi
Banyak kelompok bangsa berbeda yang tinggal di Baghdad seperti Arab, Persia, Yahudi dan Yunani, dengan bangsa Arab, dan Persia. Selain Islam yang menjadi agama mayoritas, ada juga penganut agama kristen, Yahudi dan Zoroaster.
Pemerintahan Abbasiyah berkembang selama tiga abad dan mulai meredup setelah bangsa Turki yang sebelumnya menjadi bagian dari tentara kekhalifahan bernama mamluk mulai naik daun. Hingga sekarang, keturunan dari Bani Abbasiyah termasuk suku al-Abbasi banyak tinggal di timur lain Tikrit, Irak.

1.     Awal berdirinya Dinasti Abbasiyah
Dinasti Abbasiyah berdiri setelah mereka berhasil menaklukkan Dinasti umayyah. Keturunan Al-Abbas menjadi pendiri dinasti Abbasiyyah, yaitu Abdullah al-Saffath bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin al-Abbas.
            Kelompok Abbasiyah merasa lebih layak memegang tonggak kekuasaan daripada Bani Umayyah karena mereka berasal dari Bani Hasyim yang lebih dekat garis keturunannya dengan Nabi Muhammad. Saat itulah sejarah runtuhnya bani Umayyah.
            Sejarah terjadinya disnati Abbasiyah tidak dapat dilaksanakan dan bergejolak. Pada awalnya, cicit dari Abbas bernama Muhammad bin Ali berkampanye untuk mengembalikan kekuasaan pemerintahan kepada keluarga Bani Hasyim di Parsi ketika Umar bin Abdul Aziz marih memerintah. Pertentangan semakin memuncak pada masa pemerintahan khalifah Marwan II.
            menjelang  berakhirnya dinasti Umayyah, ada kelommpok dari Bani Hasyim yang teraniaya sehingga melakukan perlawanan. Kelompok Bani Hasyim keturunan Ali dipimpin oleh Abu Salamah dan keturunan Abbas dipimpin oleh Ibrahim Al-Iman.
            Selain itu juga ikut kelompok keturunan bangsa Persia, pemimpin Abu Musli al-Khurasany bekerja sama  manaklukkan dinasti Umayyah. Pada akhirnya kaum Abbasiyah berhasil menaklukkan pemimpin terakhir Umayyah, yaitu Marwah bin Muhammad. Abu Abbas al-Saffah berhasil meruntuhkan Bani Umayyah dan diangkat sebagai khalifah.
            Selama tiga abad bani Abbasiyah memegang kekuasaan kekhalifahan, mengusung kempemimpinan gaya Islam dan menyuburkan kembali ilmu pengetahuan dan pengmbangan budaya di Timur Tengah.

2.     Masa Kejayaan Dinasti Abbasiyah
      Sejarah berdirinya dinasti Abbasiyah memasuki masa kejayaan dengan menerapkan pola pemerintahan yang berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial dan budaya. Pusat pemerintahan saat itu terletak di Kuffah. Kepemimpinan kemudian digantikan oleh Abu Jafar al-Mansur mulai 750-775 M, saudara dari Abu Abbas.
      Ia membangun kota baru yang diberi nama Baghdad, dimana terdapat istana bernama Madinaty as-Salam. Pada periode awal sekitar 750-874 M, kegiatan perluasan wilayah masih diutamakan dinasti Abbasiyah dan membuat pondasi sistem pemerintahan yang akan menjadi penduan bagi kepemimpinan selanjutnya.
      Setelah Abu Jafar, Abbasiyah dipimpin oleh Harun al-Rasyid mulai 789-809 M. Ia mendirikan perpustakaan terbesar pada zamannya bernama Baitul Hikmah, sehingga orang-orang terpelajar dari kalangan Barat dan Muslim datang ke Baghdad untuk mengalami ilmu pengetahuan.
      Setelah itu Abbasiyah dipimpin oleh al-Amin dan al-Makmum al-Rasyid, putra Harun al-Rasyid. Al Makmum memimpin sejak 813-833 M dan memperluas Baitu Hikmah menjadi akademi ilmu pengetahuan pertama di dunia.
      Ia juga mendirikan Majelis al-Munaszharah yang mengadakan pengajian di rumah, masjid dan istana khalifah, dan menjadi tanda akan bangkitnya kekuatan penuh dan Timur dengan Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan puncak keemasan Islam.
      Pada masa ini juga diterjemahkan buku-buku karya kuno dan Yunani dan Syria kuno ke dalam bahasa Arab. Paham Muktazillah dianut al-Makmum sebagai mazhab negara, yaitu menggunakan akal sebagai dasar untuk memahami dan menyelesaikan persoalan teologi Islam secara detil dan filosofi sehingga muncul filsafat Islam.
            Selanjutnya dalam sejarah berdirinya dinasti Abbasiyah dipimpin Khalifah al-Mutawakkil mulai 874-861 M. Ia berbeda dengan khalifah sebelumnya karena lebih cenderung  ke cara berpikir ahlun sunnah
            Dalam sejarah berdirinya dinasti Abbasiyah, ia hidup pada satu zaman dengan para tokoh besar Islam seperti Abdul Malik bin Habib (imam Mahzab Maliki), Abdul Azis bin Yahya al-Ghul (murid imam Syafi`i), Abu Utsman bin Manzini (pakar ilmu nahwu) dan Ibnu Kullah, seorang tokoh dalam bidah ilmu kalam.
          Terjadi perselisihan mengenai penerus kekhalifahan setelah al-Mutawakkil karena sebelum dirinya wafat, ia hendak menurunkan mandat kepada  anak-anaknya yaitu al-Muntashir, al-Mu`taz dan al-Muayyad. Tetapi ia kemudian al-Mu`tas lebih dulu, namun al-Muntashir tidak menerimanya.
      Akibat posisi al-Muntashir langsung diturunkan dengan paksa, bersamaan dengan berlangsungnya ktidak senangan orang-oang Turki kepada al-Mutawakkil karena beberapa sebab. Al-Muntashir menjadi pemimpin khalifah namun hanya selama enam bulan karena ia justru berbalik menjelekkan orang Turki dan dibunuh oleh mereka.

3.     Awal Kemunduran Dinasti Abbasiya
            Sejarah berdirinya dinasti Abbasiyyah kemudian mengalami kemunduran sejak saat itu. Banyak pula faktor lain yang memperngaruhinya karena kurangnya perhatian pada persoalan politik, seperti pemisahan diri Afrika Utara untuk membentuk pemerintahan merdeka bernama Kekhalifahan Fathimiyah.
            Para gubernur berbagai provinsi seperti dinasti Samaniyah mulai bertindak lebih bebas, dan para jendral Turki di pasukan Abbasiyah juga semakin lama semakin sulit dikendalikan oleh para khalifah.
            Kesulitan kemunikasi antara pusat pemerintahan sulit dilakukan pada masa itu karena wilayah kekuasaan yang sangat luas, bahkan tingkat kepercayaan antara penguasa dan para pelaksana pemerintahan sangat rendah.
            Begitu juga keuangan negara yang sulit karena negara perlu mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk angkatan bersenjata. Pemisahan-pemisahan wilayah pun mulia terjadi, sebagian besar karena perbedaan cara mengelola daerah kekuasaan yang berbeda dengan Bani Umayyah.
            Pada masa Bani Umayyah. Wilayah kekuasaan tetap sejajar dengan batas-batas wilayah kekuasaan Islam. Namun pada masa pemerintahan Abbasiyah, kekuasaan mereka tidak pernah diakui di Spanyol dan seluruh Afrika Utara kecuali sebagian kecil Mesir.
            Dalam kenyataannya banyak wilayah berada dalam kekuasaan khaligah hanya dalam bentuk pengiriman upeti pajak dari gubernurnya masing-masing. Pada saat keda saat kekhalifahan Abbasiyah mulai menunjukkan kemunduran, provinsi-provinsi tersebut mulai melepaskan diri dan tidak lagi membayar pajak, bahkan berussaha menguasai kekhalifahan itu sendiri.
      Sejarah perang uhud juga terjadi setelah kekhalifahan Abbasiyah selesai dan menjadikan kekuasaan bercampur tangan serta menimbulkan berbagai perang seperti dalam sejarah Perang Badar.

KESIMPULAN
      Bani Abbasiyah merupakan masa pemerintahan ummat Islam yang merupakan masa keemasan dan kejayaan dari peradaban ummat Islam yang pernah ada. Pada masa Bani Abbasiyah kejayaan negara melimpah ruah dan kesejahteraan rakyat yang sangat tinggi. Pusat peradaban Islam mengalami kemajuan yang pesat sehingga pada masa ini banyak muncul para tokoh ilmuan dari kalangan Ummat Islam, baik itu ilmu pengetahuan yang bersifat umum seperti ilmu kedokteran yang telah mencetak dokter seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd dan lain-lainnya, sehingga pada masa ini telah ada lebih dari 800 dokter yang berada di kota Baghdad. Pada masa pemerintahan  khalifah Harun Al-rasyid kesejahteraan umat sangat terjamin, karena pada masa inilah puncak dari kejayaan Bani Abbasiyah, pembangunan dilakukan dimana-mana, baik pembangunan rumah sakit, irigasi, dan pemandian-mandian umum.
            Namun diakhir pemerintahan Khalifah Bani Abbasiyah, Islam mengalami keterpurukan yang sangat parah. Hal ini disebabkan dari serangan tentara Mongol yang telah menghancurkan pusat peradaban  ummat Islam di Baghdad dan menghancurkan Pusat ilmu pengetahuan yaitu Baitul Hikmah yang berisi buku-buku karangan pakar ilmu ummat Islam yang tak ternilai harganya.


0 comments:

Copyright © 2013. BloggerSpice.com - All Rights Reserved
Customized by: MohammadFazle Rabbi | Powered by: BS
Designed by: Endang Munawar