kalam menurut ulama ahli nahwu
بسم اللّه الرّحمن الرّحيم
الكلام وما يتألف منه
Oleh : Endang Munawar, M.Pd.I
Oleh : Endang Munawar, M.Pd.I
الكَلَامُ (الجُمْلَة المُفِيْدَة) هُوَ اللَّفْظُ المُرَكَّبُ المُفِيْدُ
بِالوَضْعِ.
kalam menurut ulama ahli nahwu adalah sesuatu yang terdiri dari:
1.
اللَّفْظُ هُوَ الصَّوْتُ المُشْتَمِلُ عَلَى بَعْضِ
الحُرُوْفِ الهِجَائِيَةِ
Lafadz: ialah suara yang mencakup sebagian huruf hijaiyyah, seperti: بَيْتٌ (mencakup huruf ب ،ي، ت )
2.
المُرَكَِّبُ هُوَ مَا تَرَكَّبَ مِنَ الكَلِمَتيَْنِ
فَأَكْثَرَ
Murakkab: ialah lafadz yang tersusun dari dua kata ataupun lebih,
seperti: فاطمة جميلة (tersusun dari kata فاطمةdan kata جميلة)
3.
المُفِيْدُ هُوَ مَا أَفَادَ فَائِدَةً تَامَّةً
بِحَيْثُ يَحْسُنُ سُكُوْتُ المُتَكَلِّمِ اَوِ السَّامِعِ عَلَيْهَا
Mufid: ialah sesuatu yang memberi faidah dengan sempurna sehingga tidak akan
timbul pertanyaan bagi pendengar ketika yang berbicara berhenti, seperti:
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّيْنِ “barang siapa Allah menghendaki
seseorang pada kebaikan, maka ia akan diberi pemahaman dalam agama”
4.
بِالْوَضْعِ هُوَ جَعْلُ اللَّفْظِ دَلِيْلًا عَلَى
المَعْنَى
Wadla’: ialah menjadikan lafadz supaya menunjukkan makna. Atau bisa
juga diartikan sebagai: menggunakan bahasa arab, secara sengaja (jadi orang mengigau, orang gila, suara burung tidak di
sebut kalam karena tidak wadla).
0 comments: